Cowok WW Lolos dari Hadangan SMAN 1 Klaten
Solo – Sritex Arena kembali menjadi saksi perjuangan berat tim peserta untuk meraih kampiun Honda Development Basketball League (DBL) 2011 Central Java Series-South Region kemarin (27/3). Tim basket cowok SMA Kristen Widya Wacana (WW) Solo harus melakukan perjuangan mati-matian saat bersua SMAN 1 Klaten. Pasukan WW, akhirnya lolos dari lubang jarum setelah menang dengan seslisih hanya setengah bola, 35-34.
Ambisi tim-tim dari Kota Bersinar untuk meruntuhkan dominasi tim asal Kota Bengawan membuat pertandingan berjalan seru. Kejar-mengejar angka terus terjadi sejak awal hingga akhir pertandingan.
Kuarter pertama dan kedua, menjadi milik SMA WW. Memeragakan permainan menyerang cepat, mereka mampu unggul dengan skor 7-4 di kuarter pertama dan 13-10 di kuarter kedua.
Memasuki dua kuarter terakhir, tempo permainan semakin tinggi. SMAN 1 Klaten yang tak ingin dipermalukan mencoba terus menekan pemain SMA WW. Sayangnya, penetrasi tersebut tidak diimbangi dengan pertahanan yang solid. Hasilnya, mereka harus mengakui keunggulan SMA WW dengan skor 24-23 di kuarter ketiga.
Di kuarter terakhir, anak-anak Klaten mendapat momentum bangkit. Mereka sempat menyusul perolehan angka lawannya. Sayang, dalam tiga menit terakhir, konsentrasi mereka pecah. WW sempat unggul dua bola. SMAN 1 Klaten membuka peluang dengan tembakan tiga angka membuat skor hanya selisih setengah bola, 35-34. Anak-anak WW langsung teriak histeris begitu bel tanda akhir pertandingan berbunyi.
Menanggapi kekalahan timnya di pertandingan pertama, pelatih SMAN 1 Klaten Devrido Kristia mengaku kecewa. Dia menilai anak asuhnya bertekuk lutut karena banyak membuat kesalahan yang tidak perlu.
”Sebenarnya anak-anak sudah lumayan mainnya, tapi sering membuat fault yang tidak perlu. Kemenangan yang seharusnya bisa kami raih di 10 detik terakhir gagal karena anak-anak malah buat fault,” kata pria yang akrab disapa Vrido tersebut kepada Radar Solo usai pertandingan kemarin. ” Mental anak-anak juga sudah kena sejak awal, jadi sulit untuk membenahinya dalam pertandingan, padahal waktu latihan tidak seperti ini,” imbuhnya.
Dari kubu lawan, pelatih SMA WW, Dimas ”Jimbo” menyatakan bersyukur bisa memenangkan pertandingan perdana mereka. Menurut dia, kunci kemenangan terletak pada sosok sang kapten, Satrio Yudha yang tampil luar biasa sejak awal hingga akhir pertandingan. ”Kuncinya ada pada Rio (Satrio Yudha). Dia luar biasa, banyak assist, dan drive masuknya bagus sekali,” papar Jimbo kepada Radar Solo kemarin.
Meski menang, banyak kekurangan yang perlu di benahi dari tim SMA WW untuk menatap pertandingan selanjutnya. ” Kekurangan banyak sekali. Mulai dari komunikasi, koordinasi, deffence, dan offence. Terutama offence anak-anak yang masih terburu-buru dan kurang sabar,” keluh Jimbo. (fer/ito)
Ambisi tim-tim dari Kota Bersinar untuk meruntuhkan dominasi tim asal Kota Bengawan membuat pertandingan berjalan seru. Kejar-mengejar angka terus terjadi sejak awal hingga akhir pertandingan.
Kuarter pertama dan kedua, menjadi milik SMA WW. Memeragakan permainan menyerang cepat, mereka mampu unggul dengan skor 7-4 di kuarter pertama dan 13-10 di kuarter kedua.
Memasuki dua kuarter terakhir, tempo permainan semakin tinggi. SMAN 1 Klaten yang tak ingin dipermalukan mencoba terus menekan pemain SMA WW. Sayangnya, penetrasi tersebut tidak diimbangi dengan pertahanan yang solid. Hasilnya, mereka harus mengakui keunggulan SMA WW dengan skor 24-23 di kuarter ketiga.
Di kuarter terakhir, anak-anak Klaten mendapat momentum bangkit. Mereka sempat menyusul perolehan angka lawannya. Sayang, dalam tiga menit terakhir, konsentrasi mereka pecah. WW sempat unggul dua bola. SMAN 1 Klaten membuka peluang dengan tembakan tiga angka membuat skor hanya selisih setengah bola, 35-34. Anak-anak WW langsung teriak histeris begitu bel tanda akhir pertandingan berbunyi.
Menanggapi kekalahan timnya di pertandingan pertama, pelatih SMAN 1 Klaten Devrido Kristia mengaku kecewa. Dia menilai anak asuhnya bertekuk lutut karena banyak membuat kesalahan yang tidak perlu.
”Sebenarnya anak-anak sudah lumayan mainnya, tapi sering membuat fault yang tidak perlu. Kemenangan yang seharusnya bisa kami raih di 10 detik terakhir gagal karena anak-anak malah buat fault,” kata pria yang akrab disapa Vrido tersebut kepada Radar Solo usai pertandingan kemarin. ” Mental anak-anak juga sudah kena sejak awal, jadi sulit untuk membenahinya dalam pertandingan, padahal waktu latihan tidak seperti ini,” imbuhnya.
Dari kubu lawan, pelatih SMA WW, Dimas ”Jimbo” menyatakan bersyukur bisa memenangkan pertandingan perdana mereka. Menurut dia, kunci kemenangan terletak pada sosok sang kapten, Satrio Yudha yang tampil luar biasa sejak awal hingga akhir pertandingan. ”Kuncinya ada pada Rio (Satrio Yudha). Dia luar biasa, banyak assist, dan drive masuknya bagus sekali,” papar Jimbo kepada Radar Solo kemarin.
Meski menang, banyak kekurangan yang perlu di benahi dari tim SMA WW untuk menatap pertandingan selanjutnya. ” Kekurangan banyak sekali. Mulai dari komunikasi, koordinasi, deffence, dan offence. Terutama offence anak-anak yang masih terburu-buru dan kurang sabar,” keluh Jimbo. (fer/ito)